Kamis, 12 Maret 2009

Memperkenalkan Teknologi Sejak Usia Dini

Kemajuan teknologi hampir di segala bidang, membuat keluarga di Indonesia mulai mengenal berbagai peralatan elektronik, baik teknologi digital, multimedia hingga internet pun mulai merambah ke hampir setiap rumah di kota besar seperti Jakarta.

Mau tak mau, Anda pun harus mulai memperkenalkan teknologi ini kepada anak-anak sejak awal. "Wawasan teknologi perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini, mengingat penggunaannya berkaitan erat dengan nila-nilai kehidupan sehari-hari," tukas Psikolog Tika Bisono.

Menurutnya, dengan sejak awal memperkenalkan teknologi pada anak, orangtua telah mempersiapkan mereka untuk mengerti dan memanfaatkan teknologi secara tepat guna. "Sehingga mereka memiliki dasat untuk menjadi sumber daya yang kreatif dan kompetitif di masa datang," tambahnya.

Dari sisi edukasi, teknologi akan menjadi cara belajar baru yang lebih menyenangkan bagi anak-anak. Terutama pada komputer, di mana tersedia permainan yang dilengkapi dengan gambar dan suara sehingga tidak membuatnya cepat bosan.

"Sisi baiknya, anak menjadi lebih tekun dan terpicu untuk lebih berkonsentrasi," lanjut penyanyi 'Ketika Senyummu Hadir' ini. Pada akhirnya anak-anak akan mengerti bahwa teknologi bukan sesuatu yang rumit, malah akan mendukung aktivitas dan kreativitas mereka.

Di sisi lain, Tika pun meminta orangtua untuk mewaspadai sisi negatifnya. Karena jika luput dari pantauan orangtua, anak-anak dapat menghabiskan waktunya duduk berjam-jam di depan komputer untuk bermain. Akibatnya ia tak mau bersosialisasi dengan temannya maupun keluarganya.

Mengenalkan teknologi, diakui Tika memang ada untung ruginya, namun semua itu tergantung dari kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi penggunaannya. "Untuk itu peranan para orangtua sangat penting dan dibutuhkan dalam memanfaatkan komputer tersebut," lanjutnya lagi.

Tika memberikan beberapa saran bagi orangtua yang telah dan akan mulai memperkenalkan komputer pada anak-anak:

1. Sesuaikan dengan perkembangan dan pemahaman anak.
Pada usia 0-2 tahun, si kecil berada pada taraf belajar penginderaan. Kemudian usia 2-7 tahun, ia mulai belajar menggunakan bahasa, angka dan simbol-simbol tertentu. Baru pada usia 7-12 tahun, si kecil mulai dapat berpikir logis, meski masih berhubungan dengan obyek yang tampak langsung olehnya.

2. Perhatikan efek yang ditimbulkan komputer.
Komputer memiliki efek-efek tertentu, berikan penjelasan secara bijak padanya, mengenai manfaat dan dampak buruknya. "Ada baiknya guru atau orangtua seharusnya tidak gaptek."

3. Si kecil jadi kecanduan.
Ini adalah pengaruh yang sulit dihilangkan. Kecanduan akan memicu si kecil jadi malas belajar menulis, menggambar atau bermain dengan teman-temannya. Karena itu pengaturan waktu sangat diperlukan, setidaknya hingga mereka berusia 12 tahun dan mulai mampu mengatur waktunya sendiri.

4. Tetap dampingi si kecil.
Bagaimanapun teknologi tidak dapat menggantikan peran orangtua dalam mendampingi anak, apalagi menjadikannya sebagai pengasuh. Karena itu tetap lakukan pengawasan, misalnya dengan meletakkan komputer di ruang terbuka, seperti di ruang keluarga - bukan di kamar anak.

5. Sediakan aplikasi khusus anak-anak.
Jangan lupa menggunakan aplikasi atau software yang dirancang khusus untuk anak, untuk melindunginya dari pengaruh-pengaruh negatif.

Sumber : www.halohalo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar